Minggu, 20 Mei 2012

Cerpen Kimia : Arsen Si Pembunuh Bayaran

Siang ini aku duduk didepan rumahku di gang 4 blok VA nomor 33 di kampung kami sistem periodik unsur , aku berusaha mengingat kembali tentang semuanya, tentang tawaran manusia untuk melakukan hal yang menurutku itu sangat menjijikan untuk aku ulangi lagi, yaitu pekerjaan membunuh. Sudah lama aku jadi pembunuh bayaran, dan sebenarnya aku ingin berhenti dari pekerjaaan menjijikan ini, tapi lagi-lagi aku tak bisa. Manusia-manusia itu lebih mempercayaiku daripada teman-temanku seperti halnya sianida atau yang lainnya. Karena katanya pekerjaanku sangat rapi, dengan menyusup lewat makanan racunku menyerang sistem pencernaan manusia yang akan kubunuh sehingga dia mati seolah-olah seperti karena shok.

Sebenarnya aku sudah lelah dengan pekerjaan seperti ini, dan tak ingin mengulangnya lagi, sejak pembunuhan Napoleon Bonaparte aku sebenarnya telah berjanji untuk tidak membunuh lagi, tapi lagi-lagi korban jatuh di tanganku. Tahun 2004 saja aku membunuh seorang aktivis HAM Munir dari indonesia dan kini manusia itu datang lagi padaku menyuruhku membunuh seorang temannya hanya karena takut tersaingi dalam perebutan jabatan sebagai direktur sebuah perusahaan.

“Ahhh….ini benar-benar bisa membuatku gila, kenapa sih dikalangan manusia itu selalu saja ada yang serakah, kenapa mesti cemburu pada keadaan? bukankah tuhan itu tidak menempatkan kita pada tempat yang sama?.

Arsenik..” seseorang menyapaku perlahan.

Aku segera membalikkan badan, dan kulihat disana fosfor kakakku menghampiri. Dalam keluargaku aku sebenarnya unsur yang paling dekat dengannya daripada dengan kakaku yang satu lagi Nitrogen atau dengan adik-adikku Antimon atau Bismut. Sehingga dalam karakteristik secara kimiawi aku lebih mirip dia, dia suka memanggilku arsenik atau dengan bahasa yunani namaku Arsenikum.

“Ada apa kak?”

“Katanya mau bakti sosial pada manusia, kok malah melamun disini?”

“Iya kak, bentar lagi juga berangkat”

“Kulihat akhir-akhir ini kau sering melamun sen,ada masalah dengan pacarmu khlor? Dan kulihat kalian tidak sering berjalan bersama lagi. Malah sekarang kau lebih aktif membantu manusia, mencuci kerislah, membasmi hama dan tikuslah, pengawet kayulah, dan sekarang adikku ini mau bakti sosial apalagi?”
Aku tersenyum melihat matanya berbinar-binar, sejak dulu , sejak aku baru saja ditemukan oleh Albertus Magnus tahun 1250 dan dipertemukan dengannya di kampung SPU, mata itu tak pernah berubah, dia senantiasa berusaha jadi kakakku yang baik

“Eh di tanya malah senyum-senyum, atau jangan-jangan kau sedang jatuh cinta lagi sen?”

“Gak lah kak, aku dan khlor akhir-akhir ini cuma sedikit renggang aja, tapi kami baik-baik saja kok. Sekarang aku mau membantu manusia menyepuh perunggu, membuat bahan cat, keramik, elektronik,  efek kembang api,   zat warna atau pencelup, industry kulit, pengeras timah hitam, serta pembeningan kaca.

” Ckkk…ckkk…kau hebat sen, selain oksidamu ampoter ternyata kau juga banyak aktif membantu manusia, aku bangga padamu Sen, tapi sebelumnya kakak khawatir kau berjalan-jalan kekalangan manusia soalnya kakak takut ada yang menyuruhmu lagi untuk membunuh, bukan apa-apa sih, nyawa itu berharga Sen, apa kau masih ingat waktu dulu itu, waktu kau membunuh aktivis HAM yang bernama Munir itu, sampai-sampai heboh di buatnya, dan kampung kita juga di buat gegerkan. Bahkan kau juga yang sebelumnya dipercaya untuk pengobatan dalam bidang homeopati, gara-gara suka dijadikan racun pembunuh jadi tidak dipercaya lagi kan”

“Iya kak, aku kan berusaha untuk menolak jadi pembunuh bayaran lagi, ya udah aku berangkat dulu kak”

“Baiklah, hati-hati jangan sampai tubuhmu menyentuh makanan para manusia Sen!”

“Iya, aku tahu kak, tubuhku kan beracun, aku pasti hati-hati”

Begitulah kawan dengan kakakku fosfor, apa yang harus kukatakan padanya kalau saja dia tahu aku akan membunuh lagi, maafkan aku kak, aku tidak kuasa untuk menolaknya. Malam ini kemungkinan satu orang lagi akan jatuh di tangan racunku. Malam ini, aku akan menyusup lagi lewat makanannya untuk membunuhnya, maafkan aku kak, ijinkan aku satu kali saja melakukannya lagi. Sudah itu aku janji, aku tidak akan mengulanginya lagi, lagipula mungkin setelah ini, aku kan di larang berjalan-jalan dikalangan manusia lagi, mungkin kau sudah bosan mendengar janji-janjiku kak, karena tiap kali aku membunuh, aku selalu berjanji padamu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi kali ini, setelah aku menyelesaikan semuanya, aku benar-benar berjanji padamu untuk tidak mengulanginya lagi.

Ahh…aku jadi bingung, harus membunuh apa enggak ya? Khlor kemana lagi? padahal pada saat gini seharusnya dia ada disampingku, apa masih mengurusi pacarnya sinatrium itu, aku heran, padahal dia kan playboy tapi masih saja mempertahankan hubungannya dengan sinatrium itu, apa sih kelebihan dia? Sampai-sampai khlor tidak rela untuk melepasnya. Hah…! kenapa aku tidak pergi saja pada oksigen, dia jugakan kekasihku (As3O2), tapi…bagaiman kalau nanti ketahuan sama khlor? Peduli amat dah, siapa tahu dari oksigen aku bisa tahu kabar hubungan khlor dengan natrium.

LAPORAN PENELITIAN PEMBELAJARAN KIMIA


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Secara operasional, tujuan pendidikan guru khususnya pendidikan kimia mempunyai wawasan, sikap dan keterampilan sebagai warga negara  yang berpendidikan tinggi, penguasaan bahan ajar dan pemahaman tentang segala hal yang berhubungan dengan peserta didik, penguasan teori dan keterampilan pemilikan kemampuan melaksanakan tugas profesional dalam hubungannya dengan latar kerjanya secara organisatoris.

Profesi keguruan mempunyai dimensi yang sangat luas dan dalam. Mulai dari pemahaman secara mendalam tentang wawasan yang mendasari pergaulan pendidikan antar guru dan murid, penguasaan materi bahan ajar sampai kepada pemahaman tentang latar belakang (setting) dimana atau dalam lingkungan apatindakan pendidikan itu dilakukan. Jika respon yangdiberikan guru keliru, maka ia akan kehilangan waktu yang sangat berharga dalam proses pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga sifat enmalig ini juga berkaitan dengan efektifitas guru dan efektifitas tersebut akan berakibat padahasil belajar sisiwa

Mata Pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa saat ini. Akibatnya, banyak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak berhasil dalam belajar kimia.  Djoyonegoro (dalam Kompas, 1995) menyatakan bahwa diantara para siswa SMU berkembang anggapan bahwa mata pelajaran MIPA terutama kimia merupakan mata pelajaran tersulit dan menjadi momok di kalangan mereka.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
·         Bagaimana kondisi belajar mengajar pada saat dikelas
·         Bagaimana cara mengajarkan materi pembelajaran kimia kepada siswa secara langsung
·         Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia

C.    Tujuan Observasi
Observasi ini bertujuan untuk :
·         Mengetahui mengetahui kondisi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
·         Mengetahui materi pembelajaran kimia kepada siswa secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar
·         Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi Siswa
·         Meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya untuk materi pembelajaran kimia.
·         Meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajar
2.      Bagi guru
·         Meningkatkan kwalitas guru dalam proses pembelajaran
·         Merangsang guru untuk lebih inovatif
3.      Bagi Sekolah
·         Memberikan nilai tambah bagi sekolah dengan semakin meningkatnya mutu pendidikan
·         Memberi masukan pada sekolah tentang metode pembelajaran yang nantinya bisa digunakan guru bidang studi lain sehingga proses pembelajaran lebih variatif


KAJIAN TEORITIK

Pendidikan merupakan wahana penting untuk membangun siswa. Pada gilirannya manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangunan. Karena itu, pendidik dalam melaksanakan tugasnya diharapakan tidak membuat kesalahan-kesalahan mendidik. Sebab kesalahan-kesalahan mendidik bisa berakibat fatal karena sasaran pendidik adalah manusia
Salah satu bidang ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam kemajuan peradaban dunia adalah ilmu kimia. Ilmu diajarkan di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi. Pada tingkat SD dan SMP, ilmu kimia terintegrasi dalam pelajaran IPA atau sains, di tingkat SMA dan Perguruan Tinggi, diajarkan terpisah dari ilmu-ilmu dasar lainnya. Karena itulah belajar diwajibkan untuk tidak berhenti dengan kata lain tidak dibatasi oleh umur.
Menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah sebagai akibat pengalaman. Paling sedikit ada lima macam perilaku perubahan pengalaman, dan dianggap sebagai faktor – faktor penyebab dasar dalam belajar.
1.      Pada tingkat emosional yang paling primitif, terjadi perubahan perilaku diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Sebagai suatu fungsi pengalaman, stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respons terkondisi. Bentuk belajar semacam ini disebut belajar responden dan menolong kita untuk memahami bagaimana para siswa menyenangi atau tidak menyenangi sekolah atau bidang – bidang studi.
2.      Belajar kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, dan hal ini sering kali kita alami. Kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat menyebabkan belajar dari “drill” dan belajar stereotip – stereotip.
3.      Kita belajar bahwa konsekuensi – konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu. Belajar semacam ini disebut belajar operant.
4.      Pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadian – kejadian.kita belajar dari model – model, dan masing – masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar observasional.
5.      Belajar kognitif terjadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwa – peristiwa di sekitar kita, dan dengan insait, belajar menyelami pengertian.



METODOLOGI PENELITIAN

1.      Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah proses pembelajaran kimia antara guru dan siswa di dalam kelas

2.      Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah siswa kelas X – XI dan guru kimia di SMA Negeri 1 Jalan Cagak – Subang

3.      Data dan Sumber Data
Data yang kami kumpulkan merupakan data kualitatif  dan kuantitatif dengan jenis sumber data yaitu person (orang) dan place (tempat).

4.      Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah observasi langsung dengan instrumen berupa angket guru dan angket siswa serta wawancara.

5.      Teknik Analisis Data
Teknik untuk menganalisis data yaitu dengan cara menghitung jumlah jawaban siswa dan guru yang menjawab pernyataan pada angket penelitian.


ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A.      Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajaran kimia  di SMAN 1 Jalan Cagak Subang adalah sebagai berikut :
a.       Data Ruang Kelas
·         Kelas X                       : 10 kelas
·         Kelas XI IPA              : 5 kelas

b.      Ruang Laboratorium
Ruang laboratorium kimia di SMAN 1 Jalan Cagak kurang memadai baik itu dari segi ruangan, alat dan bahan praktikum. Dari hasil wawancara kami terhadap guru kimia, kami mendapat informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran kimia khususnya praktikum kurang terkondisikan karena alat dan bahan yang tidak lengkap serta ruangan yang digunakan secara bersama seperti mata pelajaran biologi dan fisika.

c.       Keadaan guru dan murid
Jumlah guru kimia di SMAN 1 Jalan Cagak sebanyak 3 orang yang berasal dari pendidikan kimia. Artinya tidak ada guru kimia yang mengajar di SMAN 1 Jalan Cagak yang pendidikanya bukan berasal dari pendidikan kimia atau MIPA. Semua guru memiliki taraf pendidikan S1.
Jumlah siswa yang kami jadikan sampel sebanyak 2 kelas yakni kelas X 7 dan kelas XI IPA 2 untuk dijadikan bahan penarikan data tentang pelaksanaan pembelajaran kimia.
d.      Kegiatan pembelajaran kimia
Sebelum melakukan proses belajar mengajar, guru membuat rpp yang disesuaikan dengan silabus. Dengan rpp tersebut guru melakukan kegiatan pembelajaran seperti dibawah ini:
1.      Kegiatan Awal
·         Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
·         Presensi Kehadiran siswa
·         Bertanya jawab tentang materi pertemuan sebelumnya.
2.      Kegiatan Inti
·         Penyampaian materi oleh guru
·         Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami
·         Mengerjakan soal yang ada dalam LKS
·         Kesimpulan
·         Menutup pelajaran dengan doa dan salam.

Metode
Metode yang diterapkan guru adalah ceramah, dan tanya jawab. Guru memilih metode dengan menyesuaikan materi yang diajarkan. Dengan metode yang diterapkan oleh guru diharapkan siswa dapat menerima dan mengerti tentang materi yang diajarkan.

Media
Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru menggunakan buku LKS, LCD, Laptop dan alat peraga yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Misalnya alat peraga yang digunakan guru dalam pembelajaran senyawa karbon menggunanakan molymod. Alat peraga tersebut membantu guru dalam mengenalkan berbagai contoh senyawa karbon.

Sikap Guru dalam Penyampaian Materi
Dalam menyampaikan materi guru berbicara dengan suara yang teratur, maksudnya adakalanya guru berbicara dengan keras tetapi terkadang guru mengecilkan volume suaranya dengan maksud agar siswa mencoba memperhatikan apa yang sedang di ucapkan oleh gurunya. Pada saat proses kegiatan belajar mengajar tersebut beberapa siswa ada yang aktif, tetapi ada juga siswa yang pasif hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Dalam hal ini tanpa mencoba menilai penampilan guru, tetapi hanya mengamati saja terlihat kemampuan guru dalam menguasai materi sudah sangat fasih dalam menjelaskan materi,walaupun dalam penguasaan kelas agak kurang maksimal.


Kesulitan dalam Menyampaikan Materi
Dari wawancara yang saya lakukan, banyak guru kelas yang merasa kesulitan dalam mengajar karena ada beberapa faktor,misalnya:
1.      Kurangnya buku paket dan alat pendukung pembelajaran
2.      Sering berubahnya materi IPA sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3.      Mencari metode pengajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak mudah bosan pada saat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar IPA
4.      Guru belum begitu menguasai pembuatan rpp.
5.      Demonstrasi jarang dilakukan karena terbatasnya alat dan bahan serta ruangan yang disatukan dengan mata pelajaran biologi dan fisika

Buku Ajar
Guru menggunakan buku ajar yang sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku (KTSP). Guru menggunakan buku paket. Setiap proses belajar mengajar, siswa mendapat buku paket setiap dua orang siswa mendapat satu buku, tapi buku paket tersebut harus dikembalikan setelah pelajaran selesai. Selain itu, guru memiliki buku pendukung seperti LKS. Guru menganjurkan setiap siswa memiliki LKS tersebut.

B.       Analisis angket kelas X
Berdasarkan studi lapangan yang kami lakukan, yaitu dari hasil angket yang kami sebarkan pada siswa kelas X, sebagian besar siswa kurang berminat dalam pembelajaran kimia. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya siswa kurang senang terhadap cara penyampaian materi oleh guru, sehingga siswa sulit dalam mempelajari suatu konsep kimia serta guru jarang menerangkan aplikasi pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari.
            Proses pembelajaran yang diharapkan kebanyakan siswa adalah metode praktikum karena dengan metode praktikum, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami suatu konsep kimia. Namun guru jarang melakukan praktikum karena tidak ada waktu. Pada setiap semester guru hanya melakukan 1 - 2 kali praktikum. Hal ini menjadi kendala tersendiri untuk guru dalam proses pembelajaran.
C.      Analisis Agket kelas XI
Berdasarkan studi lapangan yang kami lakukan, yaitu dari hasil angket yang kami sebarkan pada siswa kelas XI, sebagian besar siswa kelas XI menyukai pelajaran kimia, alasannya karena guru yang mengajarnnya baik tidak membuat jenuh dan pelajaran mudah di mengerti. Sebagian besar menjawab bahwa praktikum itu menyenangkan, dan pembelajaran dengan praktikum dapat dimengerti.
Seperti halnya siswa kelas X, semua siswa kelas XI pun mengaharapkan proses pembelajaran yang dilakukan adalah metode praktikum karena menjadi lebih mudahuntuk dipahami. Namun karena beberapa faktor sehingga praktikum jarang dilakukan. Praktikum baru dilakukan sebanyak 2 kali yaitu asam basa dan sel volta.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi kami di SMAN 1 Jalan Cagak melalui metode wawancara kepada salah satu guru kimia di sekolah tersebut kami mendapat kesimpulan bahwa pada proses belajar mengajar dibutuhkan ide – ide kreatif  bagaimana menumbuhkan semangat siswa di dalam kelas agar tidak bosan. Karena sebagian siswa menganggap jika pelajaran kimia itu begitu sulit sehingga siswa terkadang tidak suka dengan pelajarannya.

Dari pengalaman ini, kami sungguh menyadari ada perbedaan kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa sehingga harus membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Ada siswa yang sudah mampu secara langsung menyelesaikan persoalan tanpa memerlukan bantuan, tetapi ada juga yang masih membutuhkan bimbingan dengan menggunakan alat peraga untuk membantu menyelesaian persoalan.

Template by:
Free Blog Templates