Aliran
Psikoanalisis
|
Aliran
Behaviourisme
|
Aliran
Humanisme
|
Fokus aliran ini adalah totalitas
kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah
|
Behaviorisme hanya menganalisa perilaku
yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan
|
Aliran ini melengkapi aspek-aspek dasar
dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif
yang menentukan seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan
pribadi
|
Tokohnya: Sigmund freud
|
Tokohnya: John B Watson, ivan Pavlov,
Edward lee thorndike, dan B.F Skinner.
|
Tokohnya: Abraham Maslow dan Carl Roger.
|
Aliran psikoanalisa memfokuskan kehidupan
manusia di pengaruhi leh alam ketidak sadaran
|
Aliran behaviorisme memfokuskan kehidupan
manusia pada tingkah lakunya
|
Aliran humanisme memfokuskan kehidupan
manusia pada kehidupan psikologisnya tentang potensi apa saja yang dimiliki
oleh manusia.
|
Aliran ini mengembangkan suatu teori
perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan
dan pikirkan hasil dari keinginan dan dorongan yang mencari pemunculan dalam
perilaku dan pikiran.
|
Dalam aliran ini manusia diperlakuakn
sebagai mesin maksudnya adalah manusia sebagai suatu sistem kompleks yang
bertingkahlaku menurut cara yang sesuai hukum
|
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki
kemampuan untuk lebih baik,memiliki pandangan yang optimis dan berharap
menjadi lebih baik.
|
Ciri-cirinya:
1. Aliran ini melihat dari sisi
negatif individu, alam bawah sadar (id, ego, superego), mimpi dan masa lalu.
2.
Melihat dari sisi sakit adalah sebagai kodrat
manusia yang negatif (neurotic dan psikotis)
3.
Memberiakn gambaran pesimistis tentang kodrat
manusia. Jadi manusia adalah korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik
masa kanak-kanak.
|
Ciri-cirinya:
1.
Menekankan pada respon-respon yang
dikondisikan sebagai elemn-elemen atau bengunan perilaku.
2.
Menekankan pada perilaku yang dipelajari
daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak
kecenderungan-kecenderungan perilaku bawaan.
3. Ciri ketiga dari behaviorisme
difokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson, tidak ada perbedaan
esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang dan bahwa kita dapat
belajar tantang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan
binatang.
|
Ciri-cirinya:
1. Memusatkan perhatian pada person
yang mengalami dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer
dalam mempelajari manusia.
2. Member tekanan pada
kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri,
sebagai pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis
3. Menyadarkan diri kepada
kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
4. Memberikan perhatian lebih dan
meletakan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta
tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap manusia.
|
Teori ini memandang tingkah laku manusia
didominasi atau ditentukan oleh dorongan yang bersifat primitif, dan
animalistic ( hewani )
|
Teori ini terlalu asyik dengan
penelitiannya terhadap binatang, dan menganalisis kepribadian secara
pragmentaris.
|
Teori humanisme dipandang sebagai “ third
force ” ( kekuatan ketiga) dalam psikologi, dan merupakan alternatif dari
kedua kekuatan yang dewasa ini dominant (psikoanalisis dan behavioristik)
|
0 komentar:
Posting Komentar