Selasa, 01 Mei 2012

PERBEDAAN ALIRAN PSIKOANALISI, BEHAVIOURISME DAN HUMANISME



Aliran Psikoanalisis
Aliran Behaviourisme
Aliran Humanisme
Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah
Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan
Aliran ini melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi
Tokohnya: Sigmund freud
Tokohnya: John B Watson, ivan Pavlov, Edward lee thorndike, dan B.F Skinner.
Tokohnya: Abraham Maslow dan Carl Roger.
Aliran psikoanalisa memfokuskan kehidupan manusia di pengaruhi leh alam ketidak sadaran
Aliran behaviorisme memfokuskan kehidupan manusia pada tingkah lakunya
Aliran humanisme memfokuskan kehidupan manusia pada kehidupan psikologisnya tentang potensi apa saja yang dimiliki oleh manusia.
Aliran ini mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan dan dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Dalam aliran ini manusia diperlakuakn sebagai mesin maksudnya adalah manusia sebagai suatu sistem kompleks yang bertingkahlaku menurut cara yang sesuai hukum
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik,memiliki pandangan yang optimis dan berharap menjadi lebih baik.
Ciri-cirinya:
1.     Aliran ini melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar (id, ego, superego), mimpi dan masa lalu.
2.     Melihat dari sisi sakit adalah sebagai kodrat manusia yang negatif (neurotic dan psikotis)
3.     Memberiakn gambaran pesimistis tentang kodrat manusia. Jadi manusia adalah korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Ciri-cirinya:
1.     Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemn-elemen atau bengunan perilaku.
2.     Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan-kecenderungan perilaku bawaan.
3.     Ciri ketiga dari behaviorisme difokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson, tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang dan bahwa kita dapat belajar tantang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Ciri-cirinya:
1.     Memusatkan perhatian pada person yang mengalami dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2.     Member tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis
3.     Menyadarkan diri kepada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
4.     Memberikan perhatian lebih dan meletakan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap manusia.
Teori ini memandang tingkah laku manusia didominasi atau ditentukan oleh dorongan yang bersifat primitif, dan animalistic ( hewani )
Teori ini terlalu asyik dengan penelitiannya terhadap binatang, dan menganalisis kepribadian secara pragmentaris.
Teori humanisme dipandang sebagai “ third force ” ( kekuatan ketiga) dalam psikologi, dan merupakan alternatif dari kedua kekuatan yang dewasa ini dominant (psikoanalisis dan behavioristik)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates