Selasa, 11 Oktober 2011

ANALISIS GRAVIMETRI


ANALISIS GRAVIMETRI

  I.   TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa.
II.   LANDASAN TEORI
Analisis gravimetri ini merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif yang menggunakan gravi / berat. Pada dasarnya, gravimetri dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu penguapan, elektrolisis dan pengendapan. Salah satu contoh penguapan metode gravimetri adalah dalam penentuan air / hidrat dalam Barium klorida dengan cara menghilangkan semua hidrat kristal di atas suhu 100oC. Teknik ini diawali dengan penimbangan sampel lalu dilakukan pelarutan dan pengendapan pada larutan tersebut dengan pereaksi pengendap kemudian dilakukan penyaringan endapan yang terbentuk. Kemudian endapan yang telah disaring diabukan dengan pembakar suhu tinggi seperti meker dean tanur dan diakhiri dengan penimbangan sampai diapatkan bobot tetap.
Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati murni. Jika tidak demikian hasil yang akan diperoleh akan salah. Pada umumnya dua hal yang perlu diingat pada penentuan faktor garvimetri; yaitu berat molekul analit yang merupakan pembilang dan berat zat yang ditimbang yang merupakan penyebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis penentuan kadar zat berdasarkan pengukuran berat analit atau senyawa yang mengandung analit dapat dilakukan dengan :
  • Metode pengendapan = Isolasi endapan sukar larut dari suatu komposisi yang tak diketahui
  • Metode penguapan = Larutan yang mengandung analit diuapkan, ditimbang dan kehilangan berat dihitung.
Setelah didapat endapan, endapan dipisahkan dan dikeringkan melalui proses pemijaran. Pemijaran adalah proses pemanasan endapan yang dilakukan bersama dengan kertas saring. Pemijaran dilakukan pada suhu yang cukup panas sehingga diperoleh endapan kering yang dapat di timbang. Suhu dan lamanya pemijaran tergantung sifat-sifat endapan.
III.     ALAT DAN BAHAN

a.       Alat
No
Nama Alat
Jumlah
1
Oven pemijar
1 buah
2
Cawan porselin
1 buah
3
Gegep
1 buah
4
Eksikator
1 buah
5
Neraca Analitik
1 buah

b.      Bahan
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Barium klorida X hidrat (BaCl2.XH2O).
Secukupnya




 IV.            PROSEDUR KERJA


 




                   











·         Ditimbang sebanyak 1.5 gr
·         Dimasukkan dalam cawan porselin yang telah ditimbang
·         Dipanaskan dalam oven
·         Didingiinkan dalam eksikator
·         Ditimbang kembali
·         Ditentukan berat sampel setelah pemanasan
·         Ditentukan jumlah kristal H2O dalam senyawa
 


 


















V.     HASIL PENGAMATAN

No
Reaktan
Pengamatan
1
Berat cawan  kosong
21.0 gr
2
Berat cawan + sampel
22.5 gr
3
Berat sampel BaCl2.XH2O
1.5 gr
4
Berat sampel + cawan setelah pemijaran
22.25 gr
5
Berat sampel setelah pemijaran
1.25 gr
6
BM BaCl2
208 g / mol

VI.     PEMBAHASAN
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif yang dilakukan dengan menimbang endapan sampel yang telah dianalisis, sehingga didapat rumus molekul zat dengan benar. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam analisis gravimetri adalah melarutkan cuplikan zat dengan larutan pelarut yang sesuai dan ditambahkan zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan, dipijarkan lalu ditimbang setelah dingin.
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa. Dalam percobaan ini digunakan senyawa BaCl2.XH2O sebagai sampel yang akan dibuktikan berat X-nya melalui analisis garvimetri. Senyawa ini masih mengandung air, sehingga untuk menentukan X atau kadar air yang sesungguhnya, perlu dilakukan pemijaran atau pengeringan. Pemijaran pada suhu tinggi diperlukan untuk menghilangkan air secara sempurna. Senyawa BaCl2 dan kristal air berikatan secara kovalen sehingga diperlukan energi yang besar untuk memisahkan ikatannya. Oleh karena itu, diperlukan suhu yang tinggi untuk membebaskan molekul air agar dapat menguap dan bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida (karbon dihasilkan dari pembakaran), sehingga pada akhirnya kandungan air akan habis menguap dan yang tersisa adalah endapan murni BaCl2. Senyawa ini sangat reaktif terhadap air, sehingga harus ditempatkan dalam wadah tertutup agar tidak bereaksi dengan udara.
Percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Berdasarkan hasil timbang BaCl2 setelah pemijaran didapatkan hasil 1.25 g. Setelah dibandingkan dengan berat awal sampel maka didapatkan X sebesar 2.3 molekul. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah mol air kristal secara teori, berat teori adalah 2 mol. Diduga kesalahan terjadi karena pada saat pemanasan suhu yang diberikan kurang maksimal sehingga tidak mampu melepas semua molekul H2O atau pada saat pendinginan di eksikator, ada udara yang bereaksi dengan senyawa BaCl2.

VII.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jumlah mol air kristal dalam BaCl2 adalah sebesar 2.3 mol atau mendekati 2 mol.

VIII.     DAFTAR PUSTAKA

§  Anonim, ASLEP Lunar Gravimeter, http://soschem.com
§  Anonim, Gravimetri, http://duniainikecil.wordpress.com.
§  Anonim, Gravimetri, http://en.wikipedia.org
§  Gusdinar, 1998, Tutus, Dr., Analisis Gravimetri, Erlangga, Jakarta.
§  Nur, Andhika, Teknik Analisis Gravimetri, http://r3xr4ptor.wordpress.com.
§  Underwood, A.L. 1993, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.








0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates